PEMBINAAN MENTAL APARATUR: ETIKA DAN LARANGAN DALAM PERGAULAN BAGI SEORANG MUSLIM

LogoWeb4

*** TERIMA KASIH UNTUK TIDAK MEMBERIKAN IMBALAN DALAM BENTUK APAPUN KEPADA APARATUR PENGADILAN TINGGI AGAMA BANTEN. WASPADA TERHADAP MODUS PENIPUAN YANG MENGATASNAMAKAN PIMPINAN, HAKIM, PEJABAT DAN SELURUH PEGAWAI PENGADILAN TINGGI AGAMA BANTEN DALAM PELAKSANAAN PELAYANAN ***

Ditulis oleh Dilaluddin Supyadi, S.Ag. on . Dilihat: 32

PEMBINAAN MENTAL APARATUR: ETIKA DAN LARANGAN DALAM PERGAULAN BAGI SEORANG MUSLIM

pembinaanmentalaparatur6 2 25.2

SERANG|PTA-BANTEN.GO.ID

Pengadilan Tinggi Agama Banten Kembali melaksankan kegiatan rutin pembinaan mental aparatur berupa kultum ba’da ashar yang diisi langsung oleh Hakim Tinggi Pengadilan Tinggi Agama Banten YM. Drs. H. Zulkifli Siregar, S.H., M.H. dengan tema “Bolehkah Menetapkan Janji Kepada Seseorang” yang diikuti oleh seluruh aparatur Pengadilan Tinggi Agama Banten di Masjid Al-Mahkamah pada Kamis (6/2/2025).

Drs. H. Zulkifli Siregar, S.H., M.H. dalam kultumnya menjelaskan tentang pentingnya etika dalam pergaulan, seperti menjaga kesopanan, menghormati orang lain, dan tidak melakukan perbuatan yang dilarang oleh agama.

Sesungguhnya sesama orang mukmin itu semua bersaudara seperti dalam Qur’an surat Al-Hujurot ayat 10 “Sesungguhnya orang-orang mukmin itu bersaudara, karena itu damaikanlah kedua saudaramu (yang bertikai) dan bertakwalah kepada Allah agar kamu dirahmati”. Ujar Zulkifli.

Selain itu, Zulkifli Siregar juga menjelaskan tentang larangan-larangan dalam pergaulan bagi seorang mukmin yang terdiri dari 6 (Enam) larangan, yaitu; Jangan mengolok-olok/menghina kaum yg lain, Jangan mencela/mengejek/mencaci, Jangan memanggil dengan gelar jelek, Jangan berprasangka buruk, Jangan cari-cari kesalahan orang lain, Jangan menggunjing/menceritakan kejelekan orang lain.

Sebagaimana yang tertera dalam firman Allah pad QS. Al-Hujurot ayat 11 dan 12.

“Wahai orang-orang yang beriman, janganlah suatu kaum mengolok-olok kaum yang lain (karena) boleh jadi mereka (yang diolok-olokkan itu) lebih baik daripada mereka (yang mengolok-olok) dan jangan pula perempuan-perempuan (mengolok-olok) perempuan lain (karena) boleh jadi perempuan (yang diolok-olok itu) lebih baik daripada perempuan (yang mengolok-olok). Janganlah kamu saling mencela dan saling memanggil dengan julukan yang buruk. Seburuk-buruk panggilan adalah (panggilan) fasik setelah beriman. Siapa yang tidak bertobat, mereka itulah orang-orang zalim” (QS. Al-Hujurot [49]: 11)

“Wahai orang-orang yang beriman, jauhilah banyak prasangka! Sesungguhnya sebagian prasangka itu dosa. Janganlah mencari-cari kesalahan orang lain dan janganlah ada di antara kamu yang menggunjing sebagian yang lain. Apakah ada di antara kamu yang suka memakan daging saudaranya yang sudah mati? Tentu kamu merasa jijik. Bertakwalah kepada Allah! Sesungguhnya Allah Maha Penerima Tobat lagi Maha Penyayang” (QS. Al-Hujurot [49]: 12).

Zulkifli Siregra menambahkan bahwa orang yang paling mulia di sisi Allah adalah orang yang paling bertakwa, sebagaimana dalam firman Allah “Wahai manusia, sesungguhnya Kami telah menciptakan kamu dari seorang laki-laki dan perempuan. Kemudian, Kami menjadikan kamu berbangsa-bangsa dan bersuku-suku agar kamu saling mengenal. Sesungguhnya yang paling mulia di antara kamu di sisi Allah adalah orang yang paling bertakwa. Sesungguhnya Allah Maha Mengetahui lagi Mahateliti”. (QS. Al-Hujurat [49]: 13).

Kegiatan kultum ba'da ashar ini diharapkan dapat meningkatkan kesadaran dan pemahaman aparatur tentang pentingnya etika dan larangan dalam pergaulan sehari-hari. Dengan demikian, aparatur dapat menjadi teladan yang baik bagi masyarakat dan dapat menjalankan tugas dengan lebih profesional dan berintegritas. (ds)

Add comment

Security code
Refresh


| PTA BANTEN, JAWARA HEBAT & BERMARTABAT